Minggu, 08 Mei 2011
Cara Memperbaiki Televisi
Noise Bintik Putih
Muncul Garis Miring
Kontras Gambar Rendah
Gambar Jelek / Noise Salju Pada Gambar
Gambar Vertical Memanjang
Pemendekan Tinggi Gambar
Penyusutan Bagian Atas Atau Bawah
Pemendekan Tinggi Gambar
Penyusutan Bagian Atas Atau Bawah
Pelebaran Horizontal
Cacat (Distorsi) Pola Raster
Sebagian Gambar Tergeser Horizontal
Sinkronisasi Vertikal Jelek
Sinkronisasi Horizontal Jelek
Apakah TV mati total dan lampu indicator padam?
Tidak Ada Gambar Dan Suara
Noise Bintik Putih
1) Noise Bintik Putih
Penyebab:
Gangguan dari busi motor, mobil atau kawat distribusi listrik tegangan tinggi.
Pemecahan:
Jauhkan antenna dan TV dari kabel listrik tegangan tinggi.
Gunakan kabel koaksial untuk antenna TV
Gambar 42. Noise Bintik Putih
Muncul Garis Miring
1) Muncul Garis Miring
Gambar 41. Muncul Garis Miring Pada Gambar
Penyebab:
Biasanya gangguan dari pemancar radio.
Pemecahan:
Jauhkan antenna dan TV dari sumber frekuensi gangguan.
Kontras Gambar Rendah
1) Kontras Gambar Rendah
Gambar 40. Kontras Gambar Rendah
Penyebab:
Kerusakan terletak antara rangkaian mixer hingga penguat video.
Pemecahan:
Periksa ada resistor yang nilainya sudah membesar atau short.
Gambar Jelek / Noise Salju Pada Gambar
a) Gambar Jelek
1) Noise Salju Pada Gambar
Penyebab:
Intensitas medan pada tempat penerimaan sinyal frekuensi rendah.
Sistem antenna TV rusak
Rangkaian penguat frekuensi tinggi rusak
Pemecahan:
Putar arah antenna sampai didapatkan gambar bagus.
Perbaiki jalur antenna kabel
Periksa solderan pada blok tuner dan AGC
Gambar 39. Gambar Jelek
Gambar Vertical Memanjang
a) Gambar Vertical Memanjang
Penyebab:
Arus gigi gergaji pada kumparan defleksi vertical terlalu rendah.
Pemecahan:
Atur VR, jika tidak ada perubahan mungkin elko nya sudah kering.
Gambar 38. Vertical Terlalu Besar
Sabtu, 07 Mei 2011
Pemendekan Tinggi Gambar
a) Pemendekan Tinggi Gambar
Gambar 35. Tinggi Gambar Kurang
Penyebab:
Amplitudo gelombang gigi gergaji dalam kumparan defleksi vertical terlalu kecil sehingga output rangkaian defleksi vertikalnya tidak cukup.
Pemecahan:
Periksa V SIZE dan V LIN. Pada TV digital, pengaturan dapat dilakukan dengan cara mengatur remote control pada menu adjusment. Jika tidak ada perubahan periksa R dan Tr pada rangkaian defleksi vertical.
Panah merah adalah R dan Tr didalam rangkaian defleksi vertical yang rusak.
Gambar 36. Rangkaian Defleksi Vertical
Penyusutan Bagian Atas Atau Bawah
a) Penyusutan Bagian Atas Atau Bawah
Gambar 37. Penyusutan Bagian Atas Atau Bawah
Penyebab:
Disebabkan oleh nilai Vr yang tidak sesuai atau kondensator elektrolit yang kering.
Pemecahan:
Setel VR, jika tidak ada perubahan berarti VR rusak.
Periksa elko apakah masih baik atau sudah kering
Pelebaran Horizontal
a) Pelebaran Horizontal
Penyebab:
Kerusakan semacam ini disebabkan oleh Vr yang rusak.
Pemecahan:
Periksa komponen-komponennya.
Jika tegangan catu daya normal, periksa tegangan anoda CRT
Jika tegangan anoda CRT terlalu rendah, periksa rangkaian Ubah nilai VR, jika tidak ada perubahan ganti VR tersebut.
Periksa tegangan output catu daya. Jika tegangan outputnya lebih besar penguat tegangan tinggi.
Gambar 34. Horizontal Melebar
Cacat (Distorsi) Pola Raster
1. Cacat (Distorsi) Pola Raster
a) Gambar Sempit
Gambar 32. Gambar Layar Menyempit
Penyebab:
Kerusakan seperti ini jarang sekali terjadi pada TV keluaran baru. Tegangan output horizontal lebih rendah sehingga rangkaian arus gigi gergaji pada kumparan defleksi horizontal (yoke) bertambah lemah.
Pemecahan:
Periksa tegangan output catu daya. Jika tegangan outputnya lebih rendah, periksa komponen-komponennya.
Periksa rangkaian defleksi horizontal terutama transistor yang ada di dalamnya.
Periksa kondisi yoke, jika rusak atau terbakar harus diganti
Gambar 33.Transistor Defleksi Horizontal
Sebagian Gambar Tergeser Horizontal
a) Sebagian Gambar Tergeser Horizontal
Gambar 29. Sebagian Gambar Tergeser Horizontal
Penyebab:
Sinyal video yang dihasilkan tercampur dengan input sinyal sinkronisasi pada rangkaian AFC.
Pemecahan:
Periksa elko yang kering atau dioda yang bocor pada bagian rangkaian sinkronisasi, rangkaian buffer video dan AGC.Sinkronisasi Vertikal Jelek
a) Sinkronisasi Vertikal Jelek
Penyebab:
Kerusakan terletak pada rangkaian integrator atau pada rangkaian osilator vertical. Kerusakan semacam ini biasanya sering terjadi pada TV keluaran lama.
Pemecahan:
Periksa rangkaian osilator vertical. Mungkin pengatur vertical TV keluaran lama sudah aus, sedangkan pada TV baru kerusakan terjadi akibat kapasitor keramik bocor.
Gambar 31. Sinkronisasi Vertical Jelek
Sinkronisasi Horizontal Jelek
a) Sinkronisasi Horizontal Jelek
Strip hitam tidak dapat hilang dari raster meskipun sinkronisasi telah disetel.
Gambar 28. Sinkronisasi Horizontal Jelek
Penyebab:
Kerusakan semacam ini jarang dijumpai pada TV keluaran baru. Jika sampai terjadi kerusakan, biasanya disebabkan oleh komponen yang sudah termakan umur.
Pemecahan:
Periksa rangkaian osilator horizontal. Kemungkinan ada elko yang sudah kering. Biasanya ditunjukkan oleh punggung elko yang terlihat kusam atau pecah.Raster Satu Garis Horizontal
a) Raster Satu Garis Horizontal
Gambar 26. Raster Satu Garis Horisontal
Penyebab:
Sumber gangguan tergantung pada osilator yang digunakan TV.
Pemecahan:
Periksa rangkaian defleksi vertikal
Periksa seluruh elektroda IC atau transistor dengan multitester.
Gambar Gelap
a) Gambar Gelap
tidak menyala terang meskipun posisi screen flyback pada maksimum.
Gambar 25. Layar Gambar Gelap
apakah lampu indicator menyala tetapi gambar dan suara tidak muncul?
1) apakah lampu indicator menyala tetapi gambar dan suara tidak muncul?
Gambar 21. TV Mati, Lampu Indicator ON
Penyebab: kemungkinan kerusakan pada rangkaian horizontal atau regulator. Tegangan yang dihasilkan oleh regulator biasanya terhambat karena dioda pembatas tegangan rusak. Tidak semua merek TV memiliki dioda ini. Dioda yang digunakan biasanya mempunyai nomor seri R2M dan R2KY.
Pemecahan: pada beberapa TV biasanya ada 2 warna cahaya lampu indicator. Saat TV dinyalakan indicator merah, selang beberapa detik berubah menjadi hijau atau mati dan tayangan TV dapat dinikmati. Apabila indicator tetap warnanya atau berubah tetapi hanya sekejap berarti terjadi proteksi.
Periksa tegangan output dari regulator sampai ke beban. Jika tegangan ini tidak normal berarti rangkaian regulator terganggu atau ada komponen yang rusak dan perlu diganti.
Apakah terdengar suara derit getaran trafo switching ?
1) Apakah terdengar suara derit getaran trafo switching ?
Penyebab: biasanya tegangan output tersumbat karena ada komponen yang rusak.
Pemecahan:
Lepaskan beban dari output regulator dengan cara melepas kaki basis transistor horizontal atau salah satu kaki trafo horizontal dan ukur tegangan outputnya. Jika ouput regulator menunjukkan tegangan yang sesuai dengan petunjuk yang ada di PCB, periksa seluruh jalur distribusi tegangan dari output regulator dan seluruh rangkaian horizontal.
Gambar 19. Mengukur Output Regulator
Perhatikan gambar skema rangkaian horizontal berikut. Pada umumnya komponen yang biasa mudah rusak adalah trafo flyback, transistor horizontal dan kapasitor (lihat tanda panah).
Gambar 20. Rangkaian Defleksi Horisontal
Apakah TV mati total dan lampu indicator padam?
1) Apakah TV mati total dan lampu indicator padam?
Penyebab: kemungkinan besar kerusakan pada rangkaian catu daya
Pemecahan: periksa jala-jala listrik, rangkaian regulator input sampai output
Perhatikan gambar skema rangkaian regulator berikut. Pada umumnya catu daya TV mempunyai output tegangan sebesar 115 V, 24 V dan 5 V, tergantung merek TV- nya. Ganti komponen yang rusak dan perbaiki jalur rangkaian yang kurang sempurna. Tanda panah menandakan komponen yang mudah rusak
Gambar 18. Catu Daya
Tidak Ada Gambar Dan Suara
a) Mati Total
Gambar 17. TV Mati Total
Ada beberapa kerusakan yang bisa mengakibatkan pesawat TV tidak dapat bekerja sama sekali. Pada umumnya kerusakan semacam ini terjadi pada bagian catu daya (Power Supply) atau rangkaian defleksi horizontal
Langkah-langkah pembuatan program
5. Langkah-langkah pembuatan program
Untuk membuat program kendali PLC ditempuh melalui langkah-langkah sistematis sebagi berikut:
a. Menguraikan urutan kendali
Pembuatan program diawali dengan penguraian urutan kendali. Ini dapat dibuat dengan menggunakan kalimat-kalimat logika, gambar-gambar, diagram waktu, atau bagan alir (flow chart).
b. Menetapkan bit operand untuk peralatan input/output
Bit operand untuk peralatan input/output mengacu pada daerah memori PLC yang digunakan. Bit operand dapat dipilih secara bebas sejauh berada pada jangkah daerah memori yang dialokasikan. Tetapi, penggunaan secara bebas sering menjadikan ketidak-konsistenan sehingga menjadikan program kendali keliru. Oleh sebab itulah penggunaan bit operand harus ditetapkan sebelum program dibuat. Inventarisir semua peralatan input dan output yang akan disambung ke PLC, kemudian tetapkan bit operandnya.
Jumlah bit oprand yang tersedia bergantung kepada tipe PLC yang dispesifikasikan menurut jumlah input-outputnya. Perbandingan jumlah bit input dan output pada umumnya 3 : 2. Misalnya PLC dengan I/O 10 memiliki bit input sejumlah 6 dan bit output 4. Di bawah ini diberikan contoh daerah memori PLC OMRON CPM1A-10CDRA.
Daerah Data | Words | Bit | |
IR (Internal Relay) | Input | 0 | 0.00 – 0.11 |
Output | 10 | 10.00 – 10.07 | |
Kerja (internal) | 200 – 231 | 200.00 – 231.15 | |
TR (Temporarilly Relay) | TR0 – TR7 | ||
Timer/counter | TC0 – TC7 |
a. Rangkuman
1. Program kendali PLC terdiri atas tiga unsur yaitu alamat, instruksi dan operand.
2. Program PLC dapat dibuat dengan diagram ladder atau kode mneumonik. Pemilihan tipe program ditentukan oleh alat pemrogram yang akan digunakan.
3. Untuk dapat membuat program kendali PLC, pemrogram harus memahami struktur daerah memori PLC yang akan digunakan. Daerah memori PLC berbeda-beda sesuai dengan tipe PLC.
4. Memahami instruksi pemrograman memegang peranan paling penting dalam pembuatan program kendali. Terdapat banyak sekali instruksi pemrograman, tetapi tidak semua instruksi dapat diterapkan pada semua tipe PLC.
5. Setiap program selalu diawali dengan instruksi LOAD dan diakhiri dengan instruksi END. Tanpa instruksi END program tidak dapat dieksekusi.
6. Program dieksekusi dengan menscan mulai dari alamat terendah hingga ke alamat tertinggi yaitu instruksi END. Pada diagram ladder ini berarti program dieksekusi mulai dari atas ke bawah bila garis instruksi bercabang, dan kemudian ke kanan hingga mengeksekusi instruksi sisi kanan.
7. Pembuatan program PLC harus dilakukan secara sistematis, yaitu mendeskripsikan sistem kendali, menetapkan operand untuk alat input/ output, baru membuat program.
Label:
Module,
Tekhnik Elektro Industri
Langganan:
Postingan (Atom)